Pages

Jumat, 15 April 2011

Hanafi Rais didukung oleh PAN dan PPP. Kini dijagokan pula oleh Demokrat

Ahmad Hanafi Rais
VIVAnews — Partai Demokrat Daerah Istimewa Yogyakarta mengusung Hanafi Rais sebagai bakal calon walikota Yogyakarta dalam pemilihan umum lokal 25 September mendatang. Hanafi tak lain adalah putra politisi senior yang pernah menjadi Ketua MPR, Amien Rais.

Dukungan partai Demokrat ini semakin menguatkan posisi Hanafi. Dia telah didukung oleh Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Partai Demokrat semula mempertimbangkan Haryadi Suyuti, yang saat ini menjabat wakil walikota Yogyakarta. Namun, akhirnya, Hanafi-lah yang ditunjuk dengan alasan Partai Demokrat sudah tidak sejalan lagi dengan ide-ide dan pemikiran Haryadi.

”Semula kami memang punya keinginan menduetkan Hanafi Rais dengan Haryadi Suyuti, karena ide-idenya memang sejalan dengan kami. Namun, karena Partai Demokrat tidak lagi sejalan dengan pemikiran Haryadi Suyudi maka kita mendukung Hanafi Rais sebagai calon Walikota Yogyakarta," kata Sudewo, Koordinator Tim 9 Pilkada Kota Yogyakarta, Minggu 10 April 2011

Mengenai siapa yang akan mendampingi Hanafi sebagai bakal calon walikota Yogyakarta, menurut Sudewo, tidak harus dari pilihan Demokrat. Namun, pendamping Hanafi nantinya harus dapat bekerjasama dengan bakal calon walikota.

”Siapa pendamping Hanafi Rais tidak harus dari Demokrat. Yang utama adalah dapat bekerjasama membangun Kota Yogyakarta,” kata Sudewo.

Maka, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Hanafi, siapa yang pantas menjadi wakilnya. Dengan demikian, kedua bakal calon itu bisa bekerjasama dengan baik dalam membangun Kota Yogyakarta. ''Siapa calon wakilnya, kami serahkan sepenuhnya kepada Mas Hanafi Rais,'' Sudewo yang juga anggota Komisi IX DPR RI.

Sumber : Vivanews;laporan dari Juna Sanbawa / Yogyakarta

Senin, 11 April 2011

Bupati-Bupati PAN dukung pencawalian Hanafi Rais

Suyoto dan Dra. Mardiana Indraswati
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Tak hanya tokoh-tokoh Yogya yang memberikan dukungan pada pencalonan Hanafi Rais sebagai Wali Kota Yogya. Beberapa Bupati asal PAN di Indonesia juga menyatakan langsung dukungan itu, pada saat acara penatikan pengurus DPD PAN Yogya, Sabtu (19/2/2011).

Mantan Bupati Lamongan, Jatim, Masfuk, yang ikut hadir dalam acara pelantikan itu, mengatakan, juga mendukung majunya Hanafi Rais ke ajang Pilwali ke depan. "Saya lihat mas Hanafi sama pak Herry sedang ngobrol, saya yakin mereka membicarakan strategi pemenangan," katanya disambut tawa ratusan hadirin yang memadati Auditorium LPP, Jalan Urip Sumoharjo, Yogya.

Sedangkan Suyoto, Bupati Bojonegoro, Jatim, pada acara tersebut berpromosi, Hanafi Rais termasuk orang yang sudah dikenal warga Yogya. Dia juga pasti mampu melanjutkan tradisi pemerintahan bersih yang dijalankan Herry Zudiyanto.

Meski demikian, Suyoto mengingatkan, setiap usaha pasti ada kesulitannya. Tak terkecuali dengan perlombaan dalam Pilwali mendatang. "Kita harus berani menghadapi kesulitan, karena menghindari kesulitan berarti menghindari hidup," kata Suyoto.

Imawan Wahyudi, Ketua DPD PAN DI Yogyakarta, pada pelantikan pengurus DPD PAN Kota Yogya, mengatakan, majunya Hanafi Rais pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Yogya, juga mewakili calon pemimpin dari kaum muda.

"Kehadiran Hanafi Rais untuk mengisi kekosongan calon pemimpin dari kalangan kaum muda, untuk itu mari kita dukung," ujar Imawan. (*) Tribun Jogja - 19 Februari 2011

Kamis, 07 April 2011

Setelah Tanjung Jabung Timur, Kini giliran Jogja

Kader Muda PAN : Zumi Zola dan Hanafi Rais
Di Indonesia dewasa ini muncul istilah dinasti politik karena fenomena kerabat ataupun anak dari salah satu tokoh juga ikut terjun mengikuti jejak sang tokoh tersebut. Ibas Yudhoyono dan Puan maharani adalah sosok yang paling sering disebut berkenaan dengan dinasti politik karena karirnya yang sedemikian cepat hingga menduduki posisi strategis dalam partai. Fenomena ini mendapat perhatian para pengamat politik di seluruh Indonesia, hingga salah satu stasiun televisi swasta membuat segmen khusus untuk mengupasnya. Tidak saja di Indonesia, di luar negeri pun muncul adanya fenomena dinasti politik seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Philipina, India maupun di Pakistan. Fenomena ini tidaklah selalu buruk atau negatif, bahkan ada yang berhasil membawa perubahan. Jadi semua tergantung dari faktor kelayakan pribadi dari sang penerus jejak. Faktor selanjutnya, apakah ia juga berhasil membawa politik sebagai jalan kemakmuran masyarakat atau politik hanya untuk kelompoknya saja.

Demikian pula majunya Ahmad Hanafi Rais, S.IP. M.A sebagai Calon Walikota Yogyakarta pada Pilkada Jogja yang akan digelar September 2011 nanti, juga tidak terlepas dari anggapan munculnya dinasti politik Amien Rais. Hanafi Rais adalah putra sulung Prof. Dr. Amien Rais, mantan Ketua Muhammadiyah, Deklarator PAN, tokoh nasional sekaligus tokoh reformasi 1998. Hanafi Rais masuk di UGM tahun 1998 dan lulus wisuda tanggal 19 Agustus 2003. Setelah itu ia melanjutkan S2 di National University of Singapore dengan mengambil prodi Politik Internasional. Ia juga membidani Lembaga pendidikan politik kerakyatan yang dinamai dengan KIBAR, yang sudah aktif sejak era 2000. Ia juga termasuk pengagas Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di UGM yang telah lama mati suri. Sebelumnya, pada Pemilu 2009 yang lalu, adik Hanafi yakni Ahmad Mumtaz Rais terpilih sebagai anggota DPR RI, meski ia ditempatkan pada dapil yang relatif kering hingga harus menguras energi untuk lolos tetapi  anggapan miring tetap saja ada. Sebetulnya bisa saja dengan kekuasaan Amien Rais, ia ditempatkan di Dapil Jogja yang merupakan Dapil kekuatan PAN tetapi Amien Rais rupanya juga memberikan pembelajaran bahwa segala sesuatu harus ia peroleh dengan kerja keras, termasuk kepada anaknya sendiri.

Sebelumnya, kader muda PAN yang juga artis sinetron, Zumi Zola bersama pasangannya Ambo Tang, terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Terlepas anggapan miring mengenai dinasti politik, majunya kader-kader muda PAN dalam pemilukada adalah sebuah langkah maju dan akan menjadi inspirasi bagi banyak anak-anak muda di Indonesia untuk berani terjun langsung pada politik praktis untuk melakukan sebuah perubahan. Artinya, kesuksesan kader-kader muda PAN ini nantinya bisa menjadi inspirasi kemunculan anak-anak muda Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin-pemimpin baru di negeri ini baik dalam scop daerah, regional maupun nasional. Karena potensi generasi baru Indonesia telah mulai tampak..

Selasa, 05 April 2011

PAN-PPP Resmi Usung Hanafi Rais

YOGYAKARTA– Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mendeklarasikan berkoalisi untuk maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Yogyakarta pada September mendatang.

PAN-PPP sepakat mengusung Hanafi Rais sebagai calon Wali Kota Yogyakarta,sedangkan calon wakil wali kota untuk mendampingi putra mantan Ketua MPR ini belum ditentukan.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Kota Yogyakarta Heru Purwadi menga-takan, kesepakatan berkoalisi ini sebagai upaya pemenangan Pilwakot Yogyakarta mendatang karena menjadi lebih kuat. Koalisi PAN dan PPP ini bersifat terbuka dan diharapkan menjadi embrio bagi terbentuknya kekuatan politik di Kota Yogyakarta yang lebih besar. “Kami akan mengundang teman- teman (parpol) lain masuk dalam koalisi ini,” tandasnya kemarin. Untuk menentukan calon wakil wali kota, koalisi PANPPP masih akan melakukan komunikasi politik dengan sejumlah partai politik,termasuk Partai Golkar.

Saat ini komunikasi dengan partai berlambang beringin ini sudah lebih matang berkat rintisan Gandung Pardiman dengan Hanafi Rais.Beberapa kali Gandung Pardiman dan Hanafi Rais terlibat dalam acara massal seperti jalan sehat dan lainnya.“Kemungkinan besar, Golkar juga akan merapat ke sini,”ucapnya. PAN-PPP sudah sepakat mengajukan Hanafi Rais sebagai bakal calon wali kota, namun sampai saat ini belum menentukan pasangan pendampingnya.

”Kami berharap semua proses dapat selesai dalam akhir bulan ini karena Mei kita sudah pendaftaran kandidat calon ke KPU”,paparnya. Ketua DPC PPP Kota Yogyakarta Fachrudin berharap koalisi ini dapat menjadi magnet yang bisa membuat partai-partai lain tertarik bergabung.Sebenarnya Koalisi PAN-PPP sudah memenuhi syarat mengajukan pasangan calon kepala daerah karena sudah memiliki 15% suara.“Namun, kami masih membuka komunikasi dengan partai lain. Secara informal sudah melakukan komunikasi dengan Golkar,PDIP maupun Koalisi Mataram,”ungkapnya.

Sosok Syukri Fadholi yang sempatkan diorbitkan PPP belum dipastikan akan mendampingi Hanafi Rais. Penentuan calon wakil wali kota akan dilakukan melalui musyawarah antara PAN-PPP. Dari musyawarah itu diharapkan menemukan format terbaik tentang pasangan bakal calon kepala daerah yang diusung. Sumber : Seputar-indonesia.com

Dukungan untuk Hanafi Rais semakin luas (Hanafi juga didukung para seniman)

JOGJA - Arus dukungan terhadap Hanafi Rais sebagai calon wali kota Jogja dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Jogja 2011 semakin meluas. Kali ini dukungan disuarakan kalangan seniman Jogja seperti tokoh legendaris ketoprak Dirjo Tambur. Dirjo yang biasa memerankan tokoh antagonis seperti Patih Pringgoloyo dan Aryo Bahak itu secara terbuka memberikan dukungan kepada Hanafi.
”Seniman itu pengaruhnya di masyarakat besar. Maka, Nak Hanafi harus peduli dengan seniman,” pinta Dirjo di panggung terbuka dalam acara Inagurasi Gandung Pardiman Center di Taman Purawisata kemarin (27/3). Selain Dirjo, beberapa seniman seperti Marwoto Kawer, Cak Diqin, dan isterinya Wiwied juga hadir dalam acara penutupan rangkaian ultah ke-58 Gandung tersebut.
Dalam acara tersebut, untuk kali kesekian Gandung mempertegas sikapnya mendukung pencalonan Hanafi sebagai calon kepala daerah. Bahkan, Gandung semakin percaya diri menjatuhkan pilihan kepada putera sulung Amien Rais setelah mencermati hasil survei LSI yang dilakukan Partai Golkar.
”Hasilnya Pak Hanafi unggul di semua lini,” katanya mantap.
Karena itu, ia minta semua kader Golkar mengamankan dan mendukung pencalonan Hanafi tersebut. Meniru cara berdoa tokoh NU Jogja KH Syaiful Mudjab, di atas panggung Gandung minta ribuan peserta inagurasi ikut mengucapkan lafal doa Allahhuma Hanafi menang. Di tengah acara, Gandung juga minta Sekretaris DPD Partai Golkar DIJ Suhartono tidak ragu-ragu mengucapkan lafal doa itu. “Pak Hartono yang tegas dan jelas doanya,” pintanya.
Gandung juga wanti-wanti Hanafi agar konsisten menjaga amanah rakyat. Ia diminta terus dekat dengan rakyat. "Selama memimpin harus merakyat dan jangan pelit dengan rakyat," pintanya.
Ketua DPD Golkar DIJ juga mengancam akan siap menjewer Hanafi bila kelak setelah terpilih berubah sikap dan perilakunya. "Kalau sampai malih srengat (berubah sikap) kita ramai-ramai akan mengingatkan," ancamnya.
Gandung juga sempat mencari tahu keberadan Ketua DPD Partai Golkar Kota Jogja Augus Nur yang belum tampak di lokasi. Padahal sejumlah pengurus partai dan ketua DPD Golkar dari kabupaten se-DIJ telah hadir. “Mungkin Pak Augus masih kecapean dari mengikuti acara bimtek. Tolong Pak Hartono melakukan pembinaan,” ucapnya.
Mengomentari hasil survei itu, Hanafi menyampaikan terima kasih atas dukungan yang selama ini diberikan oleh masyarakat, kader Golkar, maupun Gandung Pardiman Center (GPC). ”Tanpa dukungan itu tidak ada artinya,” ucapnya.
Dosen Fisipol UGM itu juga minta agar usai shalat , namanya ikut didoakan agar sukses memenangkan pemilihan wali kota pada 25 September 2011. “Saat ini kita masih pemanasan dan harus bekerja lebih keras lagi,” ajaknya.
Meski namanya unggul dalam survei, Hanafi merasa posisinya belum aman. Sebab, pertautan popularitas dan elektabiltas berjarak 7 hingga 10 persen dengan calon lainnya. Karena itu, ia ingin mengajak semua pendukungnya bekerja lebih giat agar sukses dalam pilwali lima bulan ke depan.
Tentang pasangan yang akan dipilihnya Hanafi belum memutuskan. Pertimbangannya koalisi akan diserahkan kepada partai yang mengusungnya. Namun demikian, ia mengaku telah mengadakan komunikasi dengan nama-nama yang muncul ke publik yang menyatakan siap menjadi wakil wali kota.”Semua saya rasa punya potensi mendampingi,” katanya.
Pilihan calon wawali akan dikerucutkan pada awal Mei mendatang. Soal persyaratan wawali, Hanafi ingin orangnya punya visi yang sama dengan dirinya. Kandidat AB 2 A juga harus bisa diajak kerja sama membangun Jogja selama lima tahun ke depan.
”Kita ingin kenyamanan kerja selama menjabat,” tuturnya.
Harapannya selama kerja sama tak muncul rivalitas politik antara wali kota dengan wakilnya. ”Jangan sampai baru menjabat sudah muncul semangat pertarungan. Kita ingin sukses lima tahun. Jadi siapa pun yang maju akan panen,” katanya semangat. [@ry]
Sumber: Radarjogja.co.id

Sabtu, 02 April 2011

Visi HANAFI RAIS UNTUK YOGYAKARTA

Ahmad Hanafi Rais for Jogja
Visi HANAFI RAIS UNTUK YOGYAKARTA

Mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai “Kota Pintar” yang ditopang oleh ekonomi rakyat yang kreatif dan produktif; kehidupan warga kota yang semakin sehat, terdidik, dan guyub rukun; mobilitas warga yang nyaman dan aman; tata kelola kota yang bebas dari korupsi; serta pembangunan berkemajuan yang selalu harmonis dengan sejarah, adat, dan karakter Kota Jogja.

PANCA MISI HANAFI RAIS UNTUK YOGYAKARTA:

1. Mempertahankan pendidikan wajib belajar 12 tahun (SD-SMP-SMA) namun ditopang oleh mutu pendidikan yang lebih baik lagi dan akan didorong untuk bisa lanjut ke pendidikan tinggi, terutama bagi mereka yang tidak mampu namun berprestasi untuk diberikan jaminan pendidikan secara penuh hingga lulus sarjana dan didorong untuk bisa berkarya di instansi pemerintah atau badan usaha milik daerah. Pemerintah akan mengusahakan untuk membuat UNIVERSITAS KOTA sebagai wahana ilmu dan pengetahuan yang lebih aplikatif untuk mengembangkan ekonomi dan infrastruktur kota.

2. Tidak boleh ada warga kota yang tidak bisa sehat karena alasan biaya, tanpa kecuali, sehingga akan diadakan JAMINAN KESEHATAN SEMESTA untuk seluruh warga kota berikut pengembangan rumah sakit daerah yang dikembangkan secara lebih modern dan berhasil bersaing dengan pelayanan kesehatan daerah lain.

3. Ekonomi rakyat yang kreatif dikembangkan melalui pasar tradisional yang bersih dan nyaman dan UMKM yang bernilai tambah tinggi sehingga bisa meningkatkan produktivitas warga dan produksinya terserap oleh pasar lokal, nasional, regional, dan internasional untuk menuju PASAR DAN UMKM YANG MANDIRI.

4. Membuat pariwisata kota yang pro-orang miskin (pro-poor tourism) dengan membuat tempat WISATA ALTERNATIF seperti Kali Code, Winongo, kuliner, dan mengintegrasikan pusat kunjungan wisata yang sudah mapan dengan kampung-kampung kerajinan, makanan, industri kecil, dan religi yang baru, termasuk pengadaanhomestay bagi wisatawan di kampung-kampung tersebut. Pembangunan sarana dan prasarana kampong menjadi urgen untuk dirancang sebagai bagian dari tujuan pariwisata yang baru ini.

5. Memperbanyak ruang terbuka dan kegiatan di kota sebagai tempat untuk mengembangkan SENI MULTIBUDAYA, baik klasik (dari wayangan hingga barongsay) maupun modern (dari macapat hingga jazz/hip hop jawa) sekaligus wahana bagi warga lintas usia untuk berekspresi baik seni, olahraga, maupun untuk relaksasi.

PANCA MISI HANAFI RAIS UNTUK YOGYAKARTA ini diharapkan pada akhirnya akan selalu berimbas positif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bagi warga kota sekaligus juga mutu kehidupan warganya yang semakin bagus (tentu dengan dukungan dan bantuan saudara-saudaraku semuanya warga kota Yogyakarta). Insya Allah. 

dikutip dari http://bangbahrun.blogspot.com

Hanafi Rais for Jogja

Ahmad Hanafi Rais
Pemilukada Kota Yogyakarta direncanakan akan dilakukan Minggu, 25 September 2011. Sementara seluruh proses tahapan Pemilukada Kota Yogyakarta secara resmi akan dimulai pada 25 Februari dengan ditetapkannya tahapan program dan jadwal pemilihan umum kepala daerah. Melalui ijtihad politiknya, Insyaallah, kader muda PAN, Ahmad Hanafi Rais akan running dalam Pemilukada Kota Jogjakarta yang akan menggantikan Herry Zudianto yang telah dua kali periode memimpin Jogjakarta.

Di era kepemimpinan Herry Zudianto, Jogjakarta mengalami perkembangan yang sangat pesat. Transparansi, responsibility serta terobosan-terobosan dalam pelayanan publik adalah beberapa prestasi di era kepemimpinan Herry Zudianto yang kebetulan juga diberangkatkan dari PAN. Herry Zudianto juga pernah meraih Bung Hatta Anti Corruption Award pada 2010 karena aksi nyata beliau untuk melawan korupsi.Sudah barang tentu masyarakat Jogja menginginkan sosok yang bisa melanjutkan keberhasilan dari kepemimpinan sebelumnya. Sosok punya visi dan yang bisa merangkul semua kalangan serta jauh dari sifat birokrat tulen.

Bersama ibu-ibu Sekar Surya Kota Yogyakarta
Mengenal dekat sosok Hanafi Rais, tentu tidak terlepas dari sosok Amien Rais, sang tokoh pembaharu dalam dunia ketatanegaraan republik ini. Perangainya yang tenang, kalem, relijius, pemikiran dan gagasannya yang tajam menandakan bahwa ia tidak saja anak biologis tapi juga anak ideologis seorang Amien Rais. Dalam liputan TribunJogja.com, Hanafi mengatakan bahwa usia baginya tak terlalu menjadi masalah. Yang paling penting, katanya, seorang pemimpin harus punya visi, misi, dan kompetensi.

"Yang terpenting adalah mau bekerja secara sungguh-sungguh," kata Hanafi Rais.
Hanafi menambahkan, posisinya sebagai putra seorang tokoh terkemuka di Indonesia bukan merupakan jaminan kemenangannya. Ia mesti harus kerja keras lagi untuk bisa memenangi ajang Pilwali Kota nantinya.

"Modal nama besar saja tidak cukup, saya kira warga Yogya pasti cerdas (dalam memilih)," katanya. Putra sulung Amien Rais ini juga tak mau dipandang mencalonkan diri hanya lantaran gila jabatan dan kedudukan. Ia mengaku murni ingin mengabdi pada masyarakat Yogya dan memberikan yang terbaik bagi kota tercintanya itu.

"Betul-betul bukan karena jabatan, Pak Amien pun sekarang juga tidak punya jabatan apa-apa," katanya. Terkait kedekatannya dengan Wali Kota Herry Zudiyanto yang juga merupakan kader PAN itu, Hanafi terkesan tak mau berterus terang. "Sebagai sesama kader, ya, saya kira itu bagian dari etika kekeluargaan," ujarnya.